SIDOARJO, Antaradaily.com – Dugaan praktek curang dalam perdagangan daging sapi kembali mencuat di wilayah Krian, Sidoarjo. Dua pengusaha jagal sapi, H. MKLS dan H. SYN, diduga kuat menggunakan metode ilegal dengan mengisi air ke dalam tubuh sapi sebelum disembelih. Tujuannya diduga untuk meningkatkan berat daging demi meraup keuntungan lebih besar.
Daging sapi hasil glonggongan ini kemudian dijual ke pedagang di pasar tradisional di wilayah Sidoarjo. Seperti pasar Pandaan dan Bangil, Pasuruan. Temuan ini membuat warga di beberapa kecamatan mulai resah setelah mendapati daging yang mengandung banyak air beredar di pasaran.
Salah satu warga, Rahmat (45), mengungkapkan kekesalannya terhadap praktek curang ini.
“Kami sebagai konsumen jelas dirugikan. Daging seperti ini kualitasnya buruk dan tidak sehat. Harus ada tindakan tegas supaya tidak ada lagi pedagang yang bermain curang,” ujarnya.
Senada dengan Rahmat, Yuli (38), seorang ibu rumah tangga, juga merasa geram.
“Saya pernah beli daging yang ternyata berair dan cepat busuk. Ternyata ini ulah oknum nakal! Tolong pemerintah segera bertindak agar masyarakat tidak terus-menerus jadi korban,” katanya.
Ciri khas daging glonggongan dapat dikenali dari teksturnya yang lebih basah dan terus meneteskan air. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati saat membeli daging sapi, terutama yang berasal dari Krian, Sidoarjo.
Hingga berita ini diterbitkan, kedua jagal yang diduga terlibat dalam praktek ini masih belum memberikan tanggapan saat dikonfirmasi. (Yus)