Pasuruan, Antaradaily.com – Peredaran daging sapi yang diduga mengandung air atau dikenal sebagai daging glonggongan semakin marak di sejumlah pasar tradisional di wilayah Pasuruan. Fenomena ini meresahkan masyarakat, terutama para pembeli yang khawatir terhadap kualitas dan kehalalan daging yang mereka konsumsi.
Seorang pedagang asal Sidoarjo, sebut saja Rohim (nama samaran), mengaku membeli daging sapi dari dua orang pengusaha di wilayah Krian, Sidoarjo, yang berinisial H. MKLS dan H. SYN. Meski mencurigai adanya indikasi daging glonggongan, ia tetap menjualnya karena hanya berperan sebagai pedagang perantara.
“Saya memang mengambil daging dari wilayah Krian, tepatnya dari H. MKLS dan H. SYN. Soal daging glonggongan, saya tidak tahu pasti. Saya hanya pedagang yang menjual kembali daging tersebut,” ujar Rohim saat ditemui di tempat usahanya.
Ia juga mengungkapkan, bahwa beberapa pembeli mulai mempertanyakan kualitas daging yang dijual. Beberapa di antaranya mengeluhkan tekstur daging yang lebih berair dari biasanya.
Sejumlah warga yang ditemui di pasar Pandaan mengaku resah, dengan adanya peredaran daging glonggongan ini. Salah satu warga, Rina, menyatakan kekhawatirannya terhadap kesehatan keluarganya jika mengonsumsi daging berkualitas buruk.
“Kami sebagai pembeli tentu merasa dirugikan. Kalau benar daging ini mengandung banyak air, otomatis beratnya bertambah dan kami membayar lebih mahal untuk kualitas yang tidak sesuai,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan oleh Budi, seorang pelanggan tetap di pasar tersebut. Ia mengaku sulit membedakan daging murni dengan daging glonggongan.
“Sebagai orang awam, kami tidak bisa membedakan mana yang asli dan mana yang sudah dicampur air. Harus ada tindakan tegas dari pihak terkait agar tidak ada lagi praktik seperti ini,” tegasnya.
Tak hanya itu, warga juga meminta kepolisian untuk segera bertindak dan menangkap para pelaku yang terlibat dalam praktik curang ini. Siti, seorang ibu rumah tangga, mengaku geram dengan semakin maraknya peredaran daging glonggongan.
“Jangan sampai polisi diam saja! Harus ada tindakan tegas. Tangkap mereka yang menjual daging seperti ini karena merugikan banyak orang. Ini bukan sekadar penipuan, tapi juga membahayakan kesehatan masyarakat,” ujarnya dengan nada kesal.
Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait dugaan peredaran daging glonggongan, pihak yang bersangkutan, yakni H. MKLS dan H. SYN, enggan memberikan tanggapan. Rabu 12 Maret 2025.
Masyarakat berharap, pemerintah daerah dan dinas terkait segera turun tangan untuk melakukan inspeksi serta memastikan daging yang beredar di pasar-pasar tradisional aman untuk dikonsumsi. Warga juga mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengambil langkah tegas dalam memberantas peredaran daging glonggongan di wilayah tersebut.
“Tangkap pelaku daging glonggongan yang bikin resah,” tegasnya. (Yus)