Mafia BBM Subsidi di Lumajang Diduga Dilindungi, Wartawan Diancam, Polisi Bungkam!!

Diduga kuat dalam hal ini, oknum Polsek Pronojiwo bermain mata dengan mafia BBM.

Bukti adanya penyalahgunaan BBM jenis solar di wilkum Polres Lumajang. Namun dalam hal temuan sejumlah media ini, diduga kuat Polsek Pronojiwo ada main mata. (Istimewa)

Lumajang, Antaradaily.com – Praktik penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis solar diduga dilakukan secara terang-terangan oleh komplotan mafia bbm di SPBU 54.673.10 Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Aksi tersebut melibatkan dua tokoh utama yang diduga bernama Kholik dan Ibnu.

Menurut laporan sejumlah wartawan yang memantau langsung di lapangan, komplotan ini bebas menyedot solar bersubsidi menggunakan mobil Panther yang telah dimodifikasi. Aktivitas ilegal itu, bahkan diduga mendapat pelayanan langsung dari oknum petugas SPBU.

Ironisnya, ketika para wartawan melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pronojiwo untuk meminta pengamanan, mereka justru merasa tidak mendapat perlindungan yang semestinya. Salah satu wartawan menyebutkan bahwa saat berada di Polsek, tiba-tiba sekelompok orang yang diduga preman dari komplotan mafia tersebut datang mengepung dan mengancam akan membunuh mereka.

Baca Juga :  Dulu Suka Nyanyi Sekarang Suka Nyinyir! Nasib Dua Wartawan Viral Wadul DPRD! Kok Lucu?

“Orang-orang itu jumlahnya banyak dan terang-terangan mengancam nyawa kami,” ujar salah satu wartawan.

Ancaman itu mengarah pada intimidasi serius, dengan pernyataan bahwa para wartawan tidak akan selamat kembali ke rumah. Situasi pun memanas, hingga akhirnya para wartawan meninggalkan kantor polisi dengan pengawalan anggota Polsek Pronojiwo.

Namun ancaman tak berhenti di situ. Mobil wartawan terus dibuntuti, digebrak, bahkan dilempari batu oleh kelompok tersebut. Anehnya, anggota polisi yang mengawal mereka tak mampu berbuat banyak dan tak ada satu pun pelaku yang ditangkap.

Baca Juga :  Kapolri Lepas 700 Buruh Terdampak PHK Untuk Kembali Bekerja, Wujud Kolaborasi Selesaikan Permasalahan Industrial

Lebih parahnya lagi, ketika mobil wartawan berhenti di tengah jalan, mafia tersebut terang-terangan meminta polisi untuk menagih uang ‘damai’ sebesar Rp5–10 juta dari para wartawan.

Saat dikonfirmasi, Bhabinkamtibmas Polsek Pronojiwo, Suliono, justru memberikan jawaban yang dianggap tak etis dan tidak menyelesaikan inti permasalahan. Ia menyatakan hanya sebatas melakukan pengawalan atas permintaan wartawan, serta menyarankan media untuk mengonfirmasi langsung ke rekan-rekan wartawan yang terlibat.

“Jangan membalikkan fakta. Saya hanya mendampingi sesuai permintaan,” katanya.

Lebih mengejutkan, ketika ditanya soal aktivitas mafia BBM, Suliono justru menyebut bahwa lokasi kejadian berada di wilayah Malang, bukan Lumajang. Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan besar, sebab aktivitas tersebut jelas terjadi di SPBU Pronojiwo, wilayah hukum Polsek tempat ia bertugas.

Baca Juga :  Dua Oknum Wartawan Pasuruan Bikin Gaduh! Dari Dugaan Backing Miras hingga Manipulasi Jabatan Pers

Dengan fakta-fakta yang ada, kuat dugaan bahwa ada keterlibatan oknum aparat dalam melindungi komplotan mafia BBM subsidi. Meskipun bukti dan pelaku sudah di depan mata, tak ada tindakan tegas dari pihak kepolisian.

Sejumlah media mendesak Kapolda Jawa Timur untuk menurunkan Propam guna memeriksa kinerja Polsek Pronojiwo. Selain itu, langkah tegas diperlukan untuk menangkap para pelaku mafia BBM subsidi yang telah merampas hak masyarakat kecil dan mencoreng wibawa hukum.

Sumber : (Memoterkini.com/tim/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *