PASURUAN, Antaradaily.com – Aksi premanisme kembali terjadi di wilayah hukum Polsek Purwosari, tepatnya di Cafe Edelweis, Desa Sengonangung, Kecamatan Purwosari. Warga mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini yang telah dilaporkan ke Mapolres Pasuruan. Rabu 19 Maret 2025
Kejadian ini melibatkan oknum aparat dan anggota Ormas Sakera, yang melakukan penyerangan terhadap pemuda di cafe tersebut dengan membabi buta. Warga semakin geram dan meminta agar izin Ormas Sakera dicabut karena dianggap sering membuat onar.
Sebelum insiden di Purwosari, ormas ini juga dikabarkan berbuat keributan di Probolinggo dan Gresik. Kelompok ini dikenal brutal dan kerap membawa senjata seperti ruyung, kayu, dan balok saat beraksi.
Aksi anarkis yang terus berulang membuat warga mempertanyakan kelayakan nama “Sakera” yang disandang ormas tersebut. Menurut mereka, nama tersebut seharusnya mencerminkan nilai kepahlawanan dan keberanian, bukan justru menjadi simbol kekerasan dan tindakan premanisme.
“Mereka itu bukan Sakera, tapi preman berkedok ormas. Kalau terus begini, lebih baik mereka ganti nama jadi Ormas Arogan!” ujar seorang warga dengan kesal.
“Nama Sakera itu identik dengan perjuangan dan keberanian melawan penjajah, bukan justru menindas sesama rakyat. Jangan bawa-bawa nama Sakera kalau kerjaannya cuma bikin onar!” tambah warga lainnya.
Masyarakat berharap aparat kepolisian bertindak tegas terhadap ormas ini sebelum semakin banyak korban berjatuhan akibat ulah mereka. (Joko)